Di Hollis Montessori School (New Hampshire), ada tim robotika. Anggotanya sangat termotivasi dan bersedia bekerja ekstra untuk berkreasi, belajar, dan menang. Mereka telah membuat robot, terus menyempurnakannya, dan berpartisipasi dalam kejuaraan global. Dan CodeGym membantu mereka mencapai tujuan mereka.
Setelah mengenal kursus versi gratis, tim menghubungi perusahaan tersebut untuk mendiskusikan kemitraan antara CodeGym dan Infinity Factor dan mendapat tanggapan positif. Sejak itu, selama hampir dua tahun, para siswa telah mempelajari Java dan menerapkan keterampilan mereka untuk membuat robot. Mereka belajar secara individu namun juga mengadakan kelas mingguan untuk belajar bersama, dan pendekatan ini membantu mereka belajar dengan lebih efisien. Seperti yang dikatakan Pranai, "Tanpa CodeGym, tim kami tidak akan menarik banyak programmer yang bercita-cita tinggi seperti kami dan menikmati belajar Java bersama seperti kami. Situs web CodeGym sangat mudah dinavigasi, bahkan untuk anggota termuda di tim kami. Kursus ini dapat disesuaikan dengan menyesuaikan jumlah motivasi yang diberikan dan gaya pengajaran. Hal ini membuat kursus CodeGym lebih menyenangkan bagi setiap pelajar di tim kami. Secara khusus, kami menyukai betapa mudahnya sintaksis Java dalam pelajaran. Selain itu, tugas-tugasnya memang menantang, tapi tidak terlalu berat, jadi kita bisa menyelesaikannya menggunakan pengetahuan yang telah kita pelajari." Hasil tim bernilai ribuan kata. Pada tahun 2021, Infinity Factor berpartisipasi dari jarak jauh dalam FIRST Tech Challenge, Ultimate Goal, dan memenangkan Connect Award karena berkomunikasi dengan beberapa bisnis dan insinyur teknik (khususnya, CodeGym dan perusahaan teknik internasional FARM), serta mengajar komunitas sekolah tentang FIRST . Dan musim berikutnya bahkan lebih sukses: tim memenangkan Design Award, Finalists Award, Place Think Award kedua, dan Place Motivate Award kedua. “Sebelum kami menemukan CodeGym, pada musim kompetisi pertama tahun 2021, programmer kami mempelajari Java saat kami memprogram robot, yaitu melalui trial and error. Hal ini memperlambat kami dan membuat kami bergantung pada mentor kami untuk menjelaskan cara kerja Java. Kapan kami menemukan CodeGym, programmer kami dapat mempelajari Java jauh lebih cepat! Terlepas dari perbedaan dalam Antarmuka Baris Perintah Java dan robotika Java, kursus CodeGym memberi kami dasar yang kuat yang memungkinkan kami mengembangkan keterampilan kami lebih jauh."

Bagaimana semuanya dimulai
Tim robotika Hollis Montessori School didirikan pada tahun 2014 dengan nama "8888 Infinity Factor". 8888 adalah nomor acak yang diberikan kepada tim oleh FIRST Robotics. Karena angka delapan terlihat seperti simbol tak terhingga, para siswa memutuskan untuk memberi nama tim Infinity Factor. Belakangan, anggota awal lulus, tetapi pada tahun 2020, tim tersebut dibangkitkan kembali. Sayangnya, pandemi ini langsung menghambat perkembangannya. Namun demikian, pada tahun 2021, anggota baru memutuskan untuk berpartisipasi dalam FIRST Tech Challenge. FIRST adalah singkatan dari “Untuk Inspirasi dan Pengakuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Ini adalah kompetisi global di mana siswa belajar berpikir seperti insinyur. Mereka merancang, membuat, dan membuat kode robot menggunakan Java. Tantangannya terdiri dari beberapa tahapan: Kompetisi Latihan (Scrimmages), dimana semua tim dapat ambil bagian; Kompetisi Regional (semua tim dapat ambil bagian); Kompetisi Negara (hanya tim tertentu yang telah dipilih oleh juri yang dapat berpartisipasi); dan Kompetisi Global (hanya untuk tim terpilih).Robot itu lahir
Setiap tahun, FIRST Tech Challenge mempunyai persyaratan berbeda untuk robot. Misalnya, pada musim 2020, robot sedang menembakkan cincin. Musim 2021 mengharuskan robot untuk bermanuver melewati paku dan mengirimkan kargo. Tantangan tahun ini mengharuskan robot mengangkat kerucut hingga ketinggian 82 cm dan kemudian menurunkannya ke batang yang diikatkan pada pegas. Jadi, ketika musim Tantangan Teknologi PERTAMA dimulai setiap tahun, tim 8888 merancang robot tersebut agar memiliki faktor bentuk yang akan unggul dalam permainan. Saat ini, robot tim dapat mengambil kerucut dan menempatkannya di tiang. Ia juga dapat parkir secara mandiri di area yang ditentukan, dan tim saat ini sedang berupaya membuatnya dapat "melihat" (menempatkan kerucut secara mandiri). Membuat robot adalah tugas rumit yang memerlukan penetapan prioritas dan pembagian tanggung jawab yang jelas. Salah satu anggota tim, Pranai Rao, mengatakan, "Semua orang di tim kami setara, jadi kami tidak memiliki kapten tim. Namun, kami memiliki siswa yang memimpin subkelompok sesuai bidang keahliannya. Misalnya, saya memimpin subkelompok tim pemrograman dan penjangkauan komunitas sementara siswa lain memimpin kelompok perangkat keras (dan desain 3D), kelompok strategi, dan kelompok penggalangan dana." Tim mendapatkan bahan untuk membuat robot dari berbagai perusahaan, termasuk REV Robotics, goBILDA, dan Tetrix. Mereka juga merancang dan mencetak braket dan suku cadang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik. Perangkat lunak untuk robot diberi kode dan disesuaikan setiap musim oleh siswa yang telah mempelajari cara memprogram dalam Java. Pusat kendali robot pada dasarnya adalah perangkat Android tempat anggota tim membuat aplikasi yang menyediakan instruksi yang perlu dijalankan oleh robot. Dan di situlah CodeGym berguna!Seperti apa pembelajaran dengan CodeGym?
Tim menemukan CodeGym dengan bantuan mentor mereka, David Jedlinsky, seorang ilmuwan komputer senior di Adobe. “CodeGym sangat populer di kalangan siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi, namun tim SMP kami menganggap versi gratis ini sangat membantu untuk mempelajari Java dan menyukai cara versi ini menjelaskan berbagai aspek dengan cara yang menyenangkan,” kata Pranai.
GO TO FULL VERSION