1. Mengevaluasi ekspresi bilangan bulat
Sisi kanan operator penugasan (tanda sama dengan) dapat berupa ekspresi apa saja — kombinasi angka, variabel, dan operator matematika ( +
, -
, *
, /
).
Anda juga dapat menggunakan tanda kurung ()
. Di Jawa, seperti dalam matematika, ekspresi di dalam tanda kurung dievaluasi terlebih dahulu, baru kemudian yang di luar tanda kurung.
Perkalian dan pembagian memiliki prioritas yang sama dan lebih tinggi dari penjumlahan dan pengurangan.
Contoh:
Penyataan | Catatan |
---|---|
|
Nilai variabel akan menjadi8 |
|
Nilai variabel akan menjadi1 |
|
Nilai variabel akan menjadi6 |
|
Menjalankan pernyataan ini akan menghasilkan kesalahan "pembagian dengan nol" , dan program akan berhenti. |
Ekspresi juga dapat menyertakan variabel:
Penyataan | Catatan |
---|---|
|
Nilai variabel a akan menjadi 1 Nilai variabel b akan menjadi 2 Nilai variabel c akan4 |
Terlebih lagi, variabel yang sama bisa berada di kiri dan kanan operator penugasan :
Penyataan | Catatan |
---|---|
|
Nilai variabel x akan menjadi 5 Nilai variabel x akan menjadi 6 Nilai variabel x akan menjadi 7 Nilai variabel x akan menjadi 8 Nilai variabel x akan menjadi 9 Nilai variabel x akan menjadi10 |
Maksudnya di sini adalah bahwa dalam bahasa Jawa =
simbol tidak berarti persamaan . Sebaliknya, itu adalah operator yang menetapkan variabel di sebelah kiri tanda =
nilai yang dihitung dari ekspresi di sebelah kanan tanda =
.
2. Pembagian bilangan bulat
Di Jawa, membagi bilangan bulat dengan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat . Sisa dari operasi pembagian dibuang. Atau, Anda bisa mengatakan bahwa hasil pembagian selalu dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
Contoh:
Penyataan | Hasil pembagian | Catatan |
---|---|---|
|
2.5 |
Nilai variabel a akan menjadi2 |
|
6.3333(3) |
Nilai variabel b akan menjadi6 |
|
1.2 |
Nilai variabel c akan menjadi1 |
|
0.5 |
Nilai variabel d akan menjadi0 |
3. Sisa pembagian bilangan bulat
Selain penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat, Java juga memiliki operator modulo . Ini adalah simbol persen ( %
). Operator ini mengembalikan sisa bilangan bulat dari membagi bilangan bulat dengan bilangan bulat (bukan bagian pecahan).
Contoh:
Penyataan | Hasil pembagian | Catatan |
---|---|---|
|
2 dengan sisa dari1 |
Nilai variabel a akan menjadi1 |
|
5 dengan sisa dari0 |
Nilai variabel b akan menjadi0 |
|
1 dengan sisa dari4 |
Nilai variabel c akan menjadi4 |
|
0 dengan sisa dari1 |
Nilai variabel d akan menjadi1 |
Ini adalah operator yang sangat berguna. Ini banyak digunakan. Misalnya, untuk mengetahui apakah suatu bilangan genap atau ganjil , cukup bagi dengan 2
dan bandingkan sisanya dengan nol. Jika sisanya nol, maka angkanya genap; jika sama dengan satu, maka jumlahnya ganjil.
Berikut tampilan pemeriksaan ini:
(a % 2) == 0
di mana, Anda dapat menebaknya, a % 2
adalah sisa pembagian dengan 2
(yaitu 0
atau 1
), dan ==
digunakan untuk membandingkan dengan nol.
4. Penambahan dan pengurangan
Dalam pemrograman, menambah atau mengurangi variabel per satu adalah operasi yang sangat umum. Ada perintah khusus untuk tindakan ini di Jawa:
Operator kenaikan ( kenaikan satu per satu) terlihat seperti ini:
a++;
Pernyataan ini persis sama dengan Ini meningkatkan variabel satu per satu.a = a + 1;
a
Operator pengurangan ( pengurangan satu per satu) terlihat seperti ini:
a--;
Pernyataan ini persis sama dengan Ini mengurangi variabel satu per satu.a = a - 1;
a
Contoh
Penyataan | Catatan |
---|---|
|
Nilai variabel x akan menjadi 5 Nilai variabel x akan menjadi 6 Nilai variabel x akan menjadi 7 Nilai variabel x akan menjadi 8 Nilai variabel x akan menjadi 9 Nilai variabel x akan menjadi10 |
|
Nilai variabel x adalah 5 Nilai variabel x adalah 4 Nilai variabel x adalah 3 Nilai variabel x adalah 2 Nilai variabel x adalah Nilai 1 variabel adalah Nilai variabel adalah x 0 x -1 |
GO TO FULL VERSION